Selamat datang di Kiprah Nusantara News

Bila Sawit Jadi Hutan

Senin, 14 Maret 20110 komentar

                                                                                               Pemerintah tengah menggodok Rancangan Peraturan Menteri Kehutanan yang akan memasukkan perkebunan kelapa sawit menjadi bagian dari kawasan hutan.  Juru Bicara Kementerian Kehutanan, Masyud  menyatakan selama ini   kelapa sawit tidak masuk dalam kawasan hutan. Kelapa sawit berdiri sendiri lantaran tanaman ini diincar banyak orang sebagai ladang emas penghasil minyak masak dan minyak industri.
“Jadi kita dulu punya aturan yang namanya hutan tanaman campuran. Waktu itu kan ada karet segala macam yang masuk ke situ. Itu keluar udah pada tahun 1999. Nah, sekarang ada wacana sawit juga masuk. Tapi kalo yang sudah HGU jadi kebun ga ada urusan, itu di luar kawasan hutan. Yang di dalam kawasan hutan bentuknya hutan tanaman campuran. Tapi ini masih wacana loh yah, masih ada kajian itu. Belum, belum keputusan,” ujar Masyud.
Jika Aturan ini diketok, maka pengusaha sawit bisa leluasa membuka lahan di kawasan hutan industri untuk menanam sawit.  Kebijakan inipun tampaknya akan berjalan mulus. Sebab, Kementerian Pertanian tidak keberatan dengan  rencana ini. Menurut Menteri Pertanian, Suswono investasi di sektor perkebunan kelapa sawit akan semakin besar. Kebun sawit semakin luas, maka produksi minyak sawit ikut meningkat.    
“Ini kalo ga salah cuma penyebutan saja waktu itu. Ini gara-gara ke dalam konteks perkebunan. Seolah-olah kita kehilangan hutan terlalu banyak karena dikonversi ke sawit. Padahal sawit 7,9 juta hektar yang ada sekarang ini. Dari sisi prosentase sangat jauh dari luasan hutan yang ada,” kata Suswono.
Dalam hitung-hitungan, Suswono  saat ini dengan luas lahan 8 juta  hektar, produksi minyak sawit Indonesia mencapai 20 juta ton. Jika Indonesia memproduksi semakin banyak minyak sawit tidak tertutup kemungkinan akan kian mengalahkan produksi minyak sawit Malaysia.
Secara ekonomis memang menguntungkan.  Namun, para aktivis lingkungan meningatkan memasukkan kelapa sawit sebagai tanaman hutan sangat berbahaya terhadap lingkungan. Alasannya, kelapa sawit banyak menghasilkan karbon dioksida. Artinya  hanya akan  mempercepat proses pemanasan global. Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Joko Arif,  menjabarkan potensi kerusakan hutan dari rencana masuknya sawit ke kawasan hutan.
“Ada kaitan positif antara perkembangan kelapa sawit dengan deforestasi. Yang seringkali dibicarakan juga adalah terkait dengan emisi gas rumah kaca. Dan ini juga dikaitkan dengan target Bapak SBY untuk mengurangi emisi yang disampaikan di Kopenhagen kemarin juga itu. Dan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit itu mengeluarkan emisi negatif dalam artian bahwa emisi yang dikeluarkan ketika membuka hutan apalagi lahan gambut tidak akan pernah diserap oleh perkebunan kelapa sawit dalam waktu ratusan tahun.”  
Dari catatan LSM Sawit Watch,  satu tahun ini saja lahan di Kalimantan, Riau, dan Jambi semakin banyak dijadikan kebun kelapa sawit. Apalagi jika rencana Kementerian Kehutanan ini jadi lolos.(bar)

Share this article :

Posting Komentar