Pihak Kepolisian Sumatera Utara
menyebar empat foto narapidana kasus terorisme yang melarikan diri dari
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung
Gusta Medan, Sumatera Utara, saat kerusuhan pecah, Kamis, 11 Juli 2013. dari 110
narapidana LP Tanjung Gusta masih belum tertangkap, empat di antaranya napi
kasus terorisme. Sebagai upaya untuk
menangkapnya kembali, polisi menyebar foto masing-masing teroris
tersebut.
Keempat teroris
itu adalah Fadli Sadama bin Mahmudin alias Can alias Zaid alias Fernando alias
Buyung alias Ade (29), pelaku perampokan Bank CIMB Niaga. Fadli merupakan warga
Jalan Ilyas Gang Damai No 2, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Labuhan, Sumut yang
divonis 11 tahun dan dijadwalkan bebas 11 Desember 2021, Abdul Gani Siregar
(28), warga Jalan Kakap Selar No 31, Belawan Bahagia, Belawan dan Nibras alias
Arab alias Amir alias Wawan (22), warga Jalan Anggur, Kidul Dalam, Kecamatan
Bangi I, Kabupaten Pasuruan, Jatim/Ngumban Surbakti Medan serta Agus Sunyoto
alias Syafaruddin (25), warga Desa Jetah, Kelurahan Borong, Kecamatan
Jumantono, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah.
Dengan disebarnya empat foto
teroris yang belum tertangkap itu, polisi berharap ke empatnya bisa segera
tertangkap dan Polisi juga berharap peranserta masyarakat agar dapat memberikan
informasi kepada polisi." Polisi mengakui tidak mudah mencari narapidana
Tanjung Gusta yang melarikan diri, terutama empat teroris," kata Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Raden Heru Prakoso saat
jumpa di halaman LP Tanjung Gusta, Selasa, 16 Juli 2013.
Heru juga mengatakan telah
membentuk 30 tim untuk mengejar sisa narapida yang belum tertangkap atau yang
menyerahkan diri. Hingga Selasa petang, 16 Juli 2013, narapidana yang
tertangkap dan menyerahkan diri berjumlah 102, dengan rincian 79 ditangkap dan
23 lainnya menyerahkan,
Selain membentuk tim pemburu, polisi juga memperketat pengamanan di wilayah perbatasan, seperti di wilayah Langkat, Aceh Tamiang, Labuhanbatu-Riau, Madina-Sumbar, Dairi dan Tanah Karo-Aceh Tenggara. Selain itu, Polda Sumut juga berkoordinasi dengan Polda tetangga. "Jalur udara melalui bandara, dan laut melalui pelabuhan juga kita perketat pengawasannya," jelas Heru.
Sementara itu, polisi juga menindaklanjuti kasus kerusuhan dan perusakan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7) hingga Jumat (12/7) dini hari. Mereka sudah memeriksa 80 saksi, baik napi maupun petugas Lapas.dan dalam peristiwa ini, 5 orang dinyatakan tewas, yaitu 2 petugas dan 3 napi. Selain itu, 212 napi melarikan dan102 di antaranya sudah tertangkap atau menyerahkan diri, sedangkan 110 lainnya masih berkeliaran,”Ujar Heru
Selain membentuk tim pemburu, polisi juga memperketat pengamanan di wilayah perbatasan, seperti di wilayah Langkat, Aceh Tamiang, Labuhanbatu-Riau, Madina-Sumbar, Dairi dan Tanah Karo-Aceh Tenggara. Selain itu, Polda Sumut juga berkoordinasi dengan Polda tetangga. "Jalur udara melalui bandara, dan laut melalui pelabuhan juga kita perketat pengawasannya," jelas Heru.
Sementara itu, polisi juga menindaklanjuti kasus kerusuhan dan perusakan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7) hingga Jumat (12/7) dini hari. Mereka sudah memeriksa 80 saksi, baik napi maupun petugas Lapas.dan dalam peristiwa ini, 5 orang dinyatakan tewas, yaitu 2 petugas dan 3 napi. Selain itu, 212 napi melarikan dan102 di antaranya sudah tertangkap atau menyerahkan diri, sedangkan 110 lainnya masih berkeliaran,”Ujar Heru
.
Posting Komentar