Puluhan
mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Senin (03\06\2013) sekira pukul 17.00 WIB
melakukan aksi demo di depan kampus Nomensen Jalan Perintis Kemerdekaan
Medan.Aksi tersebut terkait adanya kasus kerusuhan antara mahasiswa Nommensen
dan aparat kepolisian pada Rabu (15/05/2013) lalu.
Keluarga
Besar Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (KBM UHN-red) hingga saat ini tidak
terima dengan ditahannya 3 orang rekannya. Pasalnya, ke 3 orang rekan mereka
hingga kini masih ditahan aparat Kepolisian dengan alasan yang kurang jelas.
Hendinata
salah seorang mahasiswa kepada wartawan Senin (03\06\2013) disela-sela aksi
pukul 17.00 WIB mengatakan bahwa aparat kepolisian sudah bertindak diluar
koridor. ”Untuk itu kami minta dengan tegas kepada Kapolri Jenderal.Pol Timur
Pradopo untuk mencopot Wisjnu dari jabatannya sebagai Kapoldasu, “tegas
Hendinata.
Disebutkannya
bahwa mahasiswa dianggap bertindak anarkis, padahal sudah jelas bahwa ke 3
rekan kita yang saat ini ditahan itu menolong mereka saat hendak dikeroyok
mahasiswa lainnya, namun mengapa ditangkap dan belum dibebaskan juga hingga
sekarang,”ujarnya ngeluh.
Wisjnu
selaku Kapoldasu,lanjutnya, memang telah gagal menjaga keamanan provinsi ini.
Hal itu dibuktikan saat kerusuhan lalu, aparat kepolisian secara
terang-terangan melakukan penganiayaan terhadap 14 orang warga sipil dimana 7
orang diantaranya dari mahasiswa.
“Kerusuhan
lalu polisi menyiksa 14 orang, 7 orang kawan kami. Siapa yang lebih anarkis,
mahasiswa atau aparat kepolisian?” Ujar Hendi Nata (EL)
Posting Komentar