PT Pertamina Medan segera melaksanakan sistem rayonisasi
keagenan gas 3 Kg per kecamatan dan tidak lagi per kabupaten/kota ujar Forum
Masyarakat Pengelola Pangkalan Gas 3 Kg (FMPPG3Kg) Sumut meminta pihak Gas
Domestik PT Pertamina Medan guna menyahuti banyaknya keluhan masyarakat
konsumen baik sektor rumah tangga maupun pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang
semakin sulit mendapatkan gas 3 Kg ujar Ketua FMPPG3Kg Sumut Surianto
didampingi Sekretaris Tri Atikah Ningsih SH, Jumat (31/10).
"Berdasarkan SK Gubsu tersebut, HET gas 3 Kg hanya
Rp12.750 atau Rp13 ribu per tabung. Namun kenyataannya di lapangan, masyarakat
membeli di pengecer-pengecer sekarang ini mencapai Rp20 ribu per tabung. Sangat
miris rasanya kita melihat di Republik Indonesia ini gas sangat banyak tapi
masyarakatnya susah mendapatkan gas," kata Surianto.
Baik Pertamina maupun pemerintah harus memberi sanksi tegas
berupa pemutusan hubungan usaha (PHU) terhadap agen dan pangkalan agas yang
nakal. Apalagi HET gas 3 Kg sebenarnya telah ditetapkan melalui SK Gubsu No
188.44/261/KPTS/2010 tanggal 14 April 2010 dan pendistribusian gas 3 Kg harus
dilaksanakan secara tertutup sesuai Peraturan Presiden No 104 Tahun 2007.
Sementara kepada Pemko Medan diminta agar secepatnya membuat
harga eceran tertinggi (HET) gas 3 Kg untuk mencegah masyarakat tidak semakin
dirugikan akibat mahalnya harga gas 3 Kg itu.
Sejumlah warga di Medan Labuhan mengeluhkan kenapa di setiap pangkalan gas
masih terjadi kelangkaan. Kalau pun ada, harganya sudah di atas harga biasanya
yakni Rp14 ribu per tabung. Saat ini warga pengguna gas 3 Kg terpaksa keluar
daerah untuk mendapatkan gas 3 Kg untuk memasak."Susah kali sekarang mendapat gas 3 kilogram. Kalaupun dapat, mahal kali harganya. Entah sampai kapan begini," keluh Ramsini, ibu rumah tangga warga Martubung.
"Berdasarkan SK Gubsu tersebut, HET gas 3 Kg hanya Rp12.750 atau Rp13 ribu per tabung. Namun kenyataannya di lapangan, masyarakat membeli di pengecer-pengecer sekarang ini mencapai Rp20 ribu per tabung. Sangat miris rasanya kita melihat di Republik Indonesia ini gas sangat banyak tapi masyarakatnya susah mendapatkan gas," kata Surianto.
Kelangkaan gas 3 Kg di pangkalan-pangkalan hingga kini masih dirasakan masyarakat di kawasan Medan utara (Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Belawan). Harga jualnya pun sudah tak sesuai lagi dengan HET Rp12.750, tetapi sudah tembus Rp20 ribu per tabung.
Kalangan masyarakat menuding kelangkaan gas 3 Kg sebagai jantung perekonomian rakyat dan dunia UKM tersebut diduga akibat ulah agen nakal yang 'bermain' dengan pangkalan-pangkalan untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Posting Komentar