Benfungan Banfar sidoras
Sahbudin Ketua LSM Kesayuan Bangsa Minta Kejatisu memeriksa proyek Bendungan Bandar Sidoras di alur Sungai Tembung persis di perbatasan Desa Cinta Dame dan Cinta Rakyat yang berfungsi sebagai induk pengaturan irigasi untuk mengairi seluas 4.600 hektar lebih areal persawahan membuat masyarakat petani kecewa dan diperkirakan ada aroma korupsi dalam keterlambatan proyek tersebut kata sahbudin dikantor media online ini
Sebab ribuan hektar sawah terancam gagal panen karena kekeringan air. Akibat proyek bernilai Rp 7 miliar berasal dari dana APBN dengan konfigurasi gelembung balon bantuan Jepang yang dikerjakan PT Minarta dari Jakarta ini belum rampung 50 %, masyarakat petani menjadi resah. Padi yang sedang menguning terancam mati karena kekeringan. Masyarakat tani minta agar pemenang tender tersebut secepatnya menyelesaikan proyek itu.
Fahbudin juga minta kepada pemerintah dan pihak terkait untuk meninjau ulang pembangunan proyek bendungan Bandar Sidoras ini, bila perlu bongkar kembali beton yang dicor dengan campuran semen yang tidak sepadan itu. “Kami akan terus memantau pengerjaan proyek ini, hasilnya akan kami laporkan ke KPK," kata Lisben Simanjuntak yang juga menjabat sebagai Bendahara Aliansi Peduli Pangan (APP) Sumut tersebut. Terkait keluhan petani dan adanya indikasi permainan korupsi material tersebut, Kordinator Lapangan (Korlap) PT Minarta, Dedek dan Rustam yang ditemui di lokasi bendungan terkesan tidak memperdulikan kehadiran wartawan.
Bahkan Dedek sebagai Korlap di lapangan yang telah berjanji bersedia dikonfirmasi, malah pergi melarikan diri dari lokasi. Bahkan kedua Korlap PT Minarta tersebut lari pontang panting. Padahal seharusnya jika kerja di wilayah kampung orang, oknum korlap tersebut seharusnya menghargai warga setempat yang berasal dari Kecamatan Percut Sei Tuan.
Posting Komentar