Selamat datang di Kiprah Nusantara News

RATUSAN KELUARGA TAKUT TIDUR DI RUMAH

Senin, 20 Juni 20110 komentar

300 KK Bermalam di Tenda
ROBOH: Atap bangunan SMA Negeri Sarulla roboh dan
    PAHAE- Dua gempa tektonik menggetarkan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa (14/6) kemarin. Gempa pertama terjadi pukul 07:08:31 WIB, berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) berlokasi 1:79 Lintang Utara (LU)-99,13 Bujur Timur (BT), di darat 30 Kilometer Tenggara Tarutung, dengan kedalaman 10 Km. Gempa dirasakan Tapsel II-III Modified Mercalli Intensity (MMI).
    Gempa kedua, yang dalam bahasa Batak disebut suhul, terjadi pukul 10:01:28 WIB berkekuatan 5,5 SR, lokasi 1.83 LU dan 99.07 BT, 22 Km Tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 Km.
    Getaran cukup kuat dirasakan di empat kecamatan, yaitu Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, dan Purba Tua. Getaran gempa juga dirasakan warga Tarutung, sekira 25 km dari kawasan Pahaen.
    Ratusan rumah dilaporkan mengalami kerusakan kecil hingga parah. Lokasi terparah akibat guncangan gempa yakni di Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae. Di desa ini sedikitnya 30 unit rumah rusak.
    leh Robert Manurung

    Umumnya kerusakan terjadi pada tembok-tembok rumah. Bahkan di desa tersebut, sedikitnya 20 unit rumah tidak layak huni lagi. Sebab konstruksi rumah cukup mengkhawatirkan. Warga yang rumahnya tidak layak huni memutuskan tidur di tenda darurat yang didirikan di depan rumah.
    Desa terparah kedua, Pangaloan. Ada sekitar 20 unit rumah rusak. Hingga tadi malam, warga masih was-was dan takut ancaman gempa susulan.
    Sedangkan di Kecamatan Simangumban yang berbatasan langsung dengan Sipirok, Tapanuli Selatan, dilaporkan sekitar 20 unit rumah warga rusak parah dan tak bisa lagi dihuni. Di kecamatan tersebut, warga juga mendirikan tenda darurat di depan rumah masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
    Di Kecamatan Purba Tua, dilaporkan puluhan rumah dan bangunan sekolah rusak. Warga berharap mereka segera mendapat bantuan dari pemerintah daerah.

    http://www.mandailingonline.com/wp-content/uploads/2011/06/gempa-taput.jpgAkibat gempa, diperkirakan lebih dari 300 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal, sejumlah bangunan usaha hancur, sejumlah sekolah rusak berat dan ringan, demikian juga sejumlah rumah ibadah. Selengkapnya lihat grafis. Tidak ada korban jiwa tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Beberapa penduduk dilaporkan mengalami luka ringan, kebanyakan tersandung akibat lari lintang pukang saat gempa tiba.
    Ratusan kepala keluarga yang kehilangan rumah bergabung dengan penduduk lain yang mengosongkan karena takut gempa susulan. Mereka memasang tenda-tenda darurat dan membangun dapur umum di sejumlah lokasi. Mereka bermalam di tenda-tenda dalam suasana diliputi rasa takut.
    Share this article :

    Posting Komentar